Cara Mengatasi Keputihan Setelah Haid

Perubahan lendir serviks terjadi akibat perubahan hormon sepanjang siklus menstruasi. Lantas, berapa lama keputihan saat haid? Jika memiliki siklus menstruasi 28 hari, umumnya keputihan akan mengikuti pola berikut:

  • Hari 1-4 setelah haid berakhir. Bertekstur kering atau lengket, warnanya bisa putih atau kuning.
  • Hari 4-6. Bertekstur lengket, agak lembab dan berwarna putih.
  • Hari 7-9. Konsistensi lembut seperti yogurt, basah.
  • Hari 10-14. Menyerupai putih telur mentah, licin, dan sangat basah.
  • Hari ke 14-28. Keputihan berhenti sampai terjadi haid.

Jika keputihan mengalami perubahan tekstur, bau, dan warna, perawatannya akan tergantung pada gejala yang kamu alami. Dalam kebanyakan kasus, keputihan biasanya normal dan tidak memerlukan pengobatan.

Jika diperlukan, pengobatannya meliputi:

  • Obat antijamur yang dijual bebas. Penggunaan obat ini direkomendasikan jika keputihan terjadi akibat infeksi jamur. Kamu bisa menggunakan kombinasi dari krim dan obat oral.
  • Obat resep. Jenis obat ini diperlukan untuk infeksi yang lebih parah dan terjadi secara berulang, terutama pada orang pascamenopause.
  • Obat antibiotik.  Obat ini diperlukan jika keputihan setelah haid terjadi akibat vaginosis bakterialis. Dosis dan tata cara penggunaan akan diberikan langsung oleh dokter terkait.
  • Menjaga kebersihan area genital. Cuci area genital secara lembut dengan air hangat dan sabun ringan guna menjaga keseimbangan bakteri alami.
  • Perhatikan bahan celana dalam. Gunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun agar dapat menyerap kelembaban. Jenis bahan ini juga dapat meningkatkan sirkulasi udara di area genital.
  • Hindari pakaian ketat. Pakaian ini menyebabkan penumpukan kelembaban di area genital. Dampaknya, akan terjadi pertumbuhan bakteri dan jamur.
  • Perbanyak air putih. Minum banyak air dapat membantu menjaga hidrasi tubuh dan menjaga kelembaban alami di area genital.